Together

Tiap kali Ramadhan, rasanya hati jadi mellow satu bulan :’) Dan lebih-lebih lagi tahun ini karena ini pertama kalinya kami puasa di Eropa (18 jam!) dan jauh dari segala macam suasana Ramadhan yang dulu kami rasakan di Asia.

Makanan halal yang berlimpah ruah.
Suara adzan dari mesjid di dekat rumah.
Komunitas Muslim yang besar.

Saya dan suami menghabiskan separuh umur kami di Singapura. Boleh dibilang, kami besar dan menjadi dewasa di sana. Anak-anak kami pun lahir disana. Sewajarnya kalau kami merasa kehilangan dengan suasana Ramadhan di Singapura, terutama dengan teman-teman sesama Muslim disana.

Sejujurnya waktu kami memutuskan pindah ke Berlin, saya sempat nangis karena bakalan kangen berat dengan teman-teman di Singapura.

Tapi alhamdulillah, sejak kami sampai di Berlin, kami disambut dengan komunitas Muslim yang juga sama baiknya. Dari merekalah kami merasa kemudahan-kemudahan mengalir di waktu kami membutuhkan. Mulai dari info makanan halal, kegiatan mesjid, bahkan sampai mencari pengasuh anak dan pesan kue Lebaran.

Bumi Allah itu luas, dan sesungguhnya persaudaraan antar sesama Muslim itu bahkan lebih luas lagi.

Benar adanya kalau kebersamaan dan silaturahmi itu bisa memperluas rezeki. Dan lebih penting lagi, membuat betah untuk tinggal jauh dari tanah air.

فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
(QS. Ar-Rahman [55] )

H-7 Idul Fitri. Yang kangen mudik.
92c4a39ccb411b660632f537ac085077

Please follow and like us: